link href='/favicon.ico' rel='icon' type='image/x-icon'/> Perlunya ke Psikiater Gangguan perasaan yang Anda alami sama 'membunuh'nya dengan gangguan fisik lain | Sigap Sehat

Perlunya ke Psikiater Gangguan perasaan yang Anda alami sama 'membunuh'nya dengan gangguan fisik lain

Berat Badan Menurun Drastis dan di Sertai Nafsu Makan yang Menurun

Selamat malam. Kami turut prihatin dengan kondisi Anda. Mengenai kebutuhan terhadap psikolog atau psikiater, kesalahpahaman yang kerap terjadi pada orang awam adalah orang seringkali dengan mudahnya pergi ke dokter jantung ketika mereka khawatir sakit jantung, pergi ke dokter paru ketika mereka khawatir ada kelainan pada paru, pergi ke dokter kanker atau onkologi bila ada benjolan pada tubuh, dan pergi ke dokter penyakit dalam bila ada sesuatu yang mereka nilai salah pada organ dalamnya, terlepas dari hasilnya apakah betul-betul penyakit yang harus ditangani atau sebenarnya sederhana. Tapi sangat enggan memeriksakan diri ke psikiater padahal jelas-jelas keluhan yang mereka rasakan berpusat pada pikiran.
Anda tidak perlu harus mengalami penyakit gangguan mental parah dulu untuk baru bisa memeriksakan diri ke psikiater. Memeriksakan ke psikiater itu hak Anda, dan psikiater Anda tidak akan menghakimi atau menolak merawat Anda jika yang Anda alami ternyata bukan gangguan mental. Tidak masalah dan adalah hak Anda jika Anda ingin bertemu psikiater hanya ingin bercerita, mengemukakan masalah atau mencari solusi diluar pengobatan medis.
Pada kasus Anda, kesedihan yang Anda rasakan berpotensi berujung pada depresi, atau kondisi psikosomatis parah dimana fisik Anda sangat terpengaruh dengan status mental/perasaan Anda. Hal ini terlihat dengan penurunan berat badan yang nyaris 15 kg, serta nafsu makan dan produktifitas yang menurun.
Mengenai ditanggung BPJS atau tidak, tidak ada bedanya dengan tahapan BPJS pada spesialisasi lain. Jika dokter puskesmas menilai kondisi Anda harus ditangani psikiater dan Anda mendapat rujukan, maka itu akan ditanggung oleh BPJS. Sebaliknya, apapun penyakitnya, baik fisik maupun mental, jika dokter puskesmas menilai Anda bisa ditangani di puskesmas sehingga tidak memerlukan rujukan, pemeriksaan di spesialis tidak akan ditanggung.
Sehingga saran kami, periksakanlah ke psikiater. Tidak perlu takut, cemas, apalagi anti terhadap stigma yang dibangun orang terhadap mereka yang memeriksakan diri ke psikiater. Gangguan perasaan yang Anda alami sama 'membunuh'nya dengan gangguan fisik lain, dan tidak sedikitpun membuat apa yang Anda alami tidak sepenting gejala fisik pada umumnya. Apalagi dengan segala upaya Anda yang sebenarnya sudah memahami bahwa Anda harus memperbaiki kualitas ibadah, mencoba melepaskan segala beban, ikhlas, namun tidak berhasil, ini sangat menandakan Anda butuh bantuan profesional.
Maka kembali lagi intinya, apa yang Anda telah lakukan selama ini untuk menyikapi masalah yang Anda hadapi sudah sangat baik dan perlu diapresiasi. Namun ketika masalah yang dialami perasaan Anda terlalu besar untuk Anda kendalikan, jangan pernah ragu sedikitpun untuk berkonsultasi pada psikiater atau psikolog karena itu adalah hak Anda, dan tugas mereka. Sekian, semoga menjawab pertanyaan Anda.
dr. Amadeo D. Basfiansa

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Perlunya ke Psikiater Gangguan perasaan yang Anda alami sama 'membunuh'nya dengan gangguan fisik lain"

Post a Comment